Antara Aku, Marsini dan Togel Di Situs Agen Togel Terpercaya

Situs Agen Togel Terpercaya Aku melongok jendela ketika pandanganku disapu langkah seorang perempuan. Langkahnya pelan, seakan kakinya tak kuat membawa tubuhnya yang gemuk. Sandal jepitnya diseret, menimbulkan gesekan yang lambat: sreeeekkk Agen Togel Terpercaya.

Taruhan Judi Online Terbaik Namanya, Marsini. Umurnya 75 tahun Ia berjalan tak kenal waktu, berkeliling kampung, mendatangi rumah-rumah yang ia sukai.

            Marsini tidak pernah kawin. Mungkin karena tidak banyak berguna, ia tidak diterima saudaranya. Sehari hari tinggal bersama orang lain. Marsini  hanya diberi tempat tiga kali tiga meter dekat dapur untuk tidur. Setiap hari tidak ada makanan yang diberikan kepadanya.

“Ini Mar.” aku sodorkan seribu perak. “Kamu mau duduk dulu apa terus jalan?

 Situs Agen Togel Terpercaya Ia tidak menjawab, tapi terus saja duduk di kursi panjang di teras. Ia bentang uang pemberianku. “Matur nuwun. 1) Semoga sampean mendapat rejeki yang banyak. Dan biar semakin banyak rejekinya, saya minta minumnya.”

            Mendapat doa seperti itu aku segera ke dapur mengambil air putih satu gelas.

            “Matur nuwun. Sampean tanami jambu halaman rumah sampean, jangan bunga saja. Biar bisa dipanen.”

            Taruhan Judi Online Terbaik Aku agak terkejut dengan sarannya. Sepertinya dia tidak sungguh-sungguh memberikan saran. Matanya menerawang, tak sekilaspun melihat taman.

 sangat menggila di kampungku. Yang aku dengar satu kampung omsetnya hampir lima puluh juta.Situs Agen Togel Terpercaya Angka yang cukup besar untuk ukuran kampungku. Orang yang rajin beribadah pun dengan sembunyi-sembunyi ikut pula berjudi. Apa lagi aku yang tak tahu bengkoknya huruf alif, mana bisa tahan dengan godaan itu. Meski begitu, aku tidak segila para penjudi itu.

            Kalau dihitung-hitung baru sore ini nomor togelku tembus. Aku memasang lima ribu rupiah, dapat tiga ratus lima puluh ribu rupiah. Seperti biasa, kalau ada yang nomornya tembus beritanya cepat menyebar. Apalagi aku memasang hanya satu poin.

Tetanggaku yang biasa meramal dengan hitungan datang. “Bagaimana rumusnya kok bisa tembus satu angka?”

            Aku jawab, “Dikasih orang pintar.”
            Tetangga yang biasa grandong 3) lain lagi. “Sampean dapat nomor dari mana? Apa dari mimpi?”
            jawab, “saya punya rumus jitu.”
  sengaja berbohong pada mereka. ingin merahasiakan asal nomorku.
            Tapi kebohonganku itu akhirnya terbongkar juga. Yang membongkar justru Marsini . Ketika aku memberinya uang dua puluh ribu rupiah, dia tersenyum. Seperti biasa, dia berdoa lagi untuk keberuntunganku. Lantas cepet-cepat pergi.
            Saat pergi itu ia mendatangi kerumunan orang. Taruhan Judi Online Terbaik Kabarnya, ia memamerkan uang pemberianku kepada setiap orang. “Kang Roso  meamang loman. 4) Lihat aku diberi dua puluh ribu. Kalau loman begitu ya saya beri nomor togel terus.”